Asal usul dan kegunaan Kara-kara

Karangan bunga
Biji kekera muda, diolah
Nilai pemakanan per 100 g (3.5 oz)
Tenaga209 kJ (50 kcal)
Karbohidrat9.2 g
Lemak0.27 g
Protein2.95 g
Tiamina (vit. B1)0.056 mg (5%)
Riboflavin (vit. B2)0.088 mg (7%)
Niasin (vit. B3)0.48 mg (3%)
Folat (vit. B9)47 μg (12%)
Vitamin C5.1 mg (6%)
Kalsium41 mg (4%)
Besi0.76 mg (6%)
Magnesium42 mg (12%)
Mangan0.21 mg (10%)
Fosforus49 mg (7%)
Kalium262 mg (6%)
Zink0.38 mg (4%)
Link to USDA Database entry
Dikukus, dimasak tanpa garam, ditiriskan
Peratusan dianggarkan
menggunakan syor A.S. untuk orang dewasa.
Sumber: USDA Nutrient Database

Asal usul kacang ini diperkirakan dari India, Asia Tenggara, atau Afrika. Tanaman ini mula ditanam dan dikembangkan terutama di India, Asia Tenggara, Mesir, dan Sudan.[3]

Di pelbagai wilayah kepulauan Indonesia, polong yang muda digemari sebagai sayuran[2] dimasak rebus seperti kacang buncis, dicampurkan ke dalam kari,[3] atau –di wilayah Jawa Timur– dimasak sebagai sayur asam. Biji yang muda, begitu pun daun-daun yang muda, pucuk, dan karangan bunganya, kerap direbus dan dilalap.[3] Bijinya yang tua dan kering dimanfaatkan serupa kacang[3] yang mana dapat diproses menjadi tempe,[4] diolah menjadi tepung kaya protein (PRF, Protein Rich Flour),[5] atau bahkan dikembangkan lebih lanjut sebagai bahan daging tiruan.[6]

Pada musim kering yang panjang ketika rumput sukar tumbuh, kekara sering dibudidayakan sebagai sumber makanan ternakan.[2] Hijauan ini tidak dilahap serta-merta tetapi kadangkala memerlukab tempoh pembiasaan hingga beberapa hari sebelum ternak mahu memakannya. Komak juga perlu dicampur dengan hijauan lain, seperti dedaunan atau kacang-kacangan lain, agar ternak tidak mengalami kembung. Pemberian komak dapat meningkatkan dengan segera isi badan lembu dan isipadu susu yang dapat dihasilkan.[7]

Polongan muda kacang kekera

Akar pokok kacang kekera berbintilan merumahkan bakteria Rhizobium yang simbiotik mengikat nitrogen; meskipun hal ini tidak selalu mudah terjadi dengan galur-galur Rhizobium lokal. Di samping itu, pokok kekera memperkaya kandungan nitrogen tanah melalui dekomposisi daun-daun dan rantingnya yang berguguran.[7]

Bila tanah kebun dipersiapkan dengan baik, kekera dapat tumbuh dengan cepat menutup tanah terbuka. Pokok yang tumbuh mantap mampu menghadapi persaingan dengan aneka gulma di kebun.[7] Kultivar kekera tertentu menghasilkan bunga dan polong yang berwarna indah, sehingga acap dijadikan tanaman hias.

Rujukan

WikiPedia: Kara-kara http://www.pasturepicker.com.au/Html/Lablab.htm http://www.tempo.co/read/news/2012/08/11/061422751 http://www.antaranews.com/berita/324692/kacang-kom... http://bioenergicenter.com/artikel/artikel-populer... http://www.bisnis.com/m/agrobisnis-daging-tiruan-d... http://davesgarden.com/guides/pf/go/890/ http://www.tribunnews.com/kesehatan/2012/08/01/tem... http://www.ces.ncsu.edu/depts/hort/consumer/poison... http://ndb.nal.usda.gov/ndb/search/list http://ndb.nal.usda.gov/ndb/search/list?qlookup=11...